Edisi.co.id, Jakarta - Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu Jakarta Prof Din Syamsudin mengucapkan syukur bahwa obat opsional untuk SARS-CoV-2/COVID-19 telah dikembangkan dan telah mendapat persetujuan pemakaian oleh National Health Institute Amerika Serikat dan adanya Emergency Use Authorization (EUA) oleh beberapa negara antara lain Slovakia dan India.
Mendukung rencana Indonesia, seperti diisyaratkan dalam surat yang beredar dari Meneg BUMN kepada BPPOM, untuk juga menggunakan Ivermectin sebagai obat opsional bagi Covid-19, dalam rangka menanggulangi korban terinveksi Covid-19 di Tanah Ai," kata Prof Din dalam keterangan Persnya, Sabtu (22/5/2021).
Ia juga mengucapkan terima kasih karena Muhammadiyah akan memperoleh sumbangan gratis pil Ivermectin dari seorang pengusaha dermawan Malaysia, yaitu Tan Sri Lee Kim Yew. Beliau adalah seorang pengusaha penganut Konghucu yang bersimpati kepada Islam sejak 2006.
Tan Sri Lee Kin Yew lewat Chengho Multi Culture Education Trust, menjadi mitra strategis Muhammadiyah dan CDCC dalam penyelenggaraan World Peace Forum hingga kali ketujuh pada 2018. "Beliau juga menyumbang kepada Pemerintah Indonesia satu set Mushaf Al-Qur'an 30 juz yang ditenun di atas kain yang sangat indah." Tutur Prof Din
Prof Din juga menjelaskan bahwa, Tan Sri Lee Kim Yew, telah menyatakan niat baiknya untuk membantu rakyat Indonesia terbebas dari Covid-19 dengan menyumbang secara gratis Pil Ivermectin yg direncanakan mencapai satu juta pil. Untuk tahap awal segera tiba dua puluh ribu pil untuk disalurkan oleh Muhammadiyah melalui MCCC dan ratusan rumah sakit/klinik yang dimiliki oleh Muhammadiyah.
"Diharapkan sumbangan ini dapat meringankan beban Pemerintah Indonesia dalam menanggulangi dampak dari Pandemi Covid-19 yang masih mengancam umat manusia di dunia," pungkasnya.